Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan bahwa penerapan konektivitas yang bermakna dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat ekonomi digital di tingkat desa.
"Kami ingin melihat bagaimana adopsi digital ini diterapkan sehari-hari untuk mendukung layanan pemerintah desa, serta bagaimana teknologi bisa memperkuat perekonomian desa, terutama dalam konteks ekonomi digital di pedesaan," kata Nezar dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Nezar menilai pengembangan smart village atau desa digital akan menjadi penopang percepatan smart city (kota cerdas) di seluruh Indonesia. Dia juga menekankan desa digital bukan sekadar membangun infrastruktur konektivitas, namun, lebih pada pemanfaatan konektivitas agar lebih memberdayakan masyarakat, mendukung layanan publik, dan memperkuat ekonomi digital.
"Konektivitas yang bermakna adalah bagaimana kita mengoptimalkan konektivitas yang sudah ada untuk meningkatkan layanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Ini adalah langkah penting menuju pemerataan pembangunan digital di seluruh Indonesia," kata Nezar.
Selain itu, Nezar menyebut bahwa implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang terintegrasi di tingkat desa akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik, menciptakan peluang kerja, dan mengurangi masalah sosial seperti perjudian online yang kerap terjadi. Termasuk membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi digital, termasuk e-commerce.
"Ekonomi digital di desa bisa menjadi salah satu solusi untuk memberantas perjudian dan menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas. Banyak lapangan pekerjaan menjadi sumber penghasilan yang jauh lebih positif daripada terjebak dalam praktik-praktik merugikan," ucap dia.
Dalam kunjungannya tersebut, dia juga mengapresiasi capaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam penilaian Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) dengan angka tertinggi di Indonesia yaitu 45,59. Menurut dia, capaian itu menjadi bukti keberhasilan integrasi teknologi digital yang intensif di tingkat kabupaten maupun desa.
"Kita memilih Sidoarjo karena Sidoarjo sedang menerapkan sembilan desa digital sebagai bentuk smart village yg nantinya menjadi unit terkecil menopang smart city," kata Nezar.
Tempat lain yang dia kunjungi yakni Mall Pelayanan Publik dan Desa Tambak Kalisogo sebagai salah satu lokasi Pilot Project Desa Digital.